Likuiditas Dan Volatilitas Dalam Pasar Forex.
Dinamika likuiditas dan volatilitas di pasar forex berbeda-beda untuk setiap pair-nya, dan ini bisa mempengaruhi profitablitas trading Anda.
Mungkin Anda pernah mendengar pernyataan bahwa pasar forex merupakan pasar keuangan terbesar dan paling ramai di seluruh dunia. Sebabnya karena pasar forex memiliki likuiditas dan volatilitas yang sangat tinggi. Bahkan pasar forex merupakan jenis pasar keuangan yang paling likuid dibanding pasar saham, komoditi atau obligasi. Tapi, tahukah Anda apa artinya kondisi likuiditas dan volatilitas pasar forex yang melimpah ruah itu? Berikut ini penjelasannya.
Likuiditas Pasar Forex.
Di pasar saham, kita tidak akan memperoleh harga buy sesuai yang kita kehendaki jika tidak ada pihak yang sell pada harga tersebut. Seringkali, kita mesti antri untuk mendapatkan harga buy saham sesuai dengan rencana trading kita. Antrian seperti itu tidak terjadi dalam pasar forex. Berapapun harga buy atau sell yang kita kehendaki saat trading forex pasti akan diwujudkan , baik melalui order pending maupun langsung masuk pada harga pasar saat itu (market price) .
Definisi likuiditas adalah seberapa mudahnya suatu aset keuangan untuk dikonversi menjadi uang tunai . Pasar forex menjadi pasar paling likuid, karena kita bisa membuka dan menutup posisi trading dengan sangat mudah. Nilai transaksi total di pasar forex mencapai US$ 4 trilliun per hari, rekor volume perdagangan yang terbesar di dunia. Ini memungkinkan Anda untuk masuk dan keluar pasar pada harga berapapun yang dikehendaki. Namun demikian, tidak semua pasangan mata uang diperdagangkan dalam kondisi likuiditas tinggi di pasar forex .
Ada pasangan-pasangan mata uang tertentu yang sangat likuid, tetapi ada pula yang likuiditas-nya lebih minim. Pasangan EUR/USD jauh lebih likuid daripada pasangan EUR/TRY (Euro versus Lira Turki). Pasangan USD/JPY juga tentu lebih likuid dibandingkan pasangan USD/MXN (US dollar versus Peso Mexico) atau USD/IDR (US dollar versus Rupiah). Semua pasangan mata uang utama ( major pairs ) yang ditawarkan pada platform trading forex, pada umumnya merupakan mata uang yang likuid.
Pertanyaannya, bagaimana cara kita mengetahui likuid atau tidak-nya suatu pasangan mata uang? Ada beberapa cara untuk mengetahui likuiditas dalam pasar forex, antara lain:
Ukuran likuiditas sebuah pasangan mata uang bisa dilihat dari besarnya spread yang dipatok oleh broker . Spread untuk EUR/USD biasanya 1 pip atau 2 pip, sedang spread EUR/TRY antara 16 sampai 20 pip, demikian juga spread USD/JPY umumnya 2 pip atau 3 pip, sedang USD/MXN 8 pip sampai 12 pip. Likuiditas pasangan mata uang di pasar forex juga ditentukan oleh besarnya volume perdagangan. Makin sedikit suatu pasangan mata uang diperdagangkan, maka likuiditas pasangan mata uang tersebut semakin rendah.
Beberapa pasangan cross mata uang utama yang jarang diperdagangkan juga tergolong kurang likuid, sehingga menyebabkan spread-nya relatif tinggi, semisal AUD/NZD dan GBP/CHF yang spread-nya antara 10 pip sampai 12 pip. Walau demikian, jika ingin melakukan transaksi buy atau sell pada pasangan mata uang tersebut, Anda pasti tetap akan memperoleh order sesuai dengan harga yang diinginkan.
Volatilitas Pasar Forex.
Trader di pasar keuangan juga perlu memperhatikan volatilitas , yaitu jarak fluktuasi (naik-turun) harga. Mengapa demikian? Setelah merealisasikan order dari transaksi yang direncanakan, Anda tentunya butuh volatilitas harga yang memadai dengan rentang pergerakan harga yang wajar. Jika harga hanya bergerak ‘choppy’ (bolak-balik pada range yang sangat sempit), tentu Anda tidak bisa merealisasikan strategi trading sesuai dengan rencana karena harga gagal mencapai target profit.
Tidak semua pasangan mata uang likuid di pasar forex akan selalu bergerak dengan volatilitas tinggi . Demikian juga pasangan mata uang yang kurang likuid kadang-kadang bisa bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi. Sebagai contoh, USD/JPY adalah salah satu pasangan mata uang utama yang sangat likuid. Tapi rata-rata volatilitas USD/JPY biasanya lebih rendah dibandingkan dengan GBP/USD atau EUR/USD.
Secara sederhana, ukuran volatilitas dapat diketahui dari range pergerakan harga hariannya . Range berbeda-beda untuk setiap pasangan mata uang dan akan terus berubah-ubah dari waktu ke waktu (baca juga: Waktu dan Jam untuk Trading Forex ).
Mengapa Trader Forex Perlu Memahami Likuiditas dan Volatilitas?
Pemahaman tentang likuiditas dan volatilitas dalam pasar forex akan memperkaya wawasan Anda tentang kondisi pasar. Kapan kondisi pasar yang bagus untuk entry , dan kapan kondisi pasar kurang menguntungkan untuk trading.
Perubahan volatilitas suatu pasangan mata uang bisa terjadi karena sentimen pasar akibat berita tertentu atau sehubungan dengan rilis berita fundamental penting. Volatilitas tinggi juga bisa terjadi lantaran ulah para spekulan yang masuk dalam jumlah besar pada saat volume perdagangan sedang tipis atau likuiditasnya sedang menurun. Untuk yang terakhir ini, pengaruhnya hanya sementara karena pada dasarnya tidak ada trader yang bisa "menggoreng" pasar forex seperti yang terjadi pada pasar saham, kecuali dengan dana sindikasi yang sangat besar.
Likuiditas pasar forex yang paling tinggi terjadi pada saat overlap (pertemuan) sesi perdagangan pasar Asia, pasar London dan pasar New York. Tepatnya antara jam 08:00 GMT (jam 15:00 WIB) hingga jam 18:00 GMT (jam 01:00 WIB). Sedangkan likuiditas yang relatif rendah terjadi pada sesi Asia dan menjelang penutupan pasar New York. Selain itu, likuiditas dan volatilitas pasar forex akan sangat rendah pada hari-hari libur yang terjadi bersamaan (terutama menjelang hari Natal dan tahun baru). Dianjurkan untuk tidak masuk pasar pada hari-hari likuiditas rendah tersebut.
Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.